Langsung ke konten utama

Cara Menghitung Subnetting


Banyak cara untuk menghitung subnetting, Di dunia Networking hal yang mesti wajib di kuasi salah satunya adalah menghitung subnetting, mungkin yang pernah belajar subnetting sebelumnya masih ingat dengan rumus ini 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir, dan  2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet.

menggunakan prefix sebagai contoh 192.168.1.52 /28
Hal pertama yang mesti kita ingat adalah /24 memiliki total IP address sebanyak 256, /28 memiliki total IP address sebanyak 16, dan /30 memiliki total IP address sebanyak 4.

Nilai CIDR
TOTAL IP
/24
256
/25
128
/26
64
/27
32
/28
16
/29
8
/30
4

Kenapa yang mesti di ingat harus 3 prefix? ya biar mudah menghafal, jika semua lebih bagus.

misalkan ada kasus kalo prefix /27 total ip nya berapa sih? 
ya karena sudah hafal /28 total ip nya 16 ya tinggal di tambahin aja 16+16 =32 jadi /27 itu total ipnya 32, 

terus kalo ada kasus lagi misalkan /25 total ip nya berapa sih? 
ya tinggal di bagi 2 aja karena udah hafal /24 itu total ipnya 256 ya tinggal di bagi 256 : 2 = 128 jadi /25 total ip nya adalah 128. 

Kita lanjut study kasus Ip Address 192.168.1.52 /28 tentukan Netmasknya, Total Ip, Network, dan Broadcast mari kita manghitung lagi?

Prefix /28 mempunyai jumlah total ip 16 yaitu (0-15) maksudnya ip address 192.168.1.0 – 192.168.1.15  karena di kasus tersebut ip hostnya adalah 52 yaitu 192.168.1.52 sehingga tidak termasuk dalam range ip (0-15) untuk mengetahui 52 termasuk dalam range ip yang mana.

caranya adalah 52 di bagi total ip nya yaitu 16 dan hasilnya dikalikan 16 juga sehingga 52 : 16 = 3,25 karena hasilnya koma di genepin aja jadi 3, jadi 3 x 16 = 48 jadi 48 + 15 = 63 sehingga host 52 termasuk dalam range ip (48-63).

TOTAL IP = 16
Network =       192.168.1.48
Ip pertama =   192.168.1.49
Ip Akhir =         192.168.1.62
Broadcast =      192.168.1.63
Netmasknya = 255.255.255.240
di dapat dari 256-16 = 240

Kesimpulan menghitung subnetting menggunakan metode diatas mempunyai akurasi hasil yang sama dengan metode lain, namun untuk efesiensi waktu dalam perhitungan metode diatas jelas lebih cepat daripada metode yang lama dan tidak lagi harus menghitung pagar maksudnya 11111111.11111111.11111111.1111000 mirip tiang pagar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berapa Bandwidth IP Camera dengan Cara Settingnya

Berapa kebutuhan Bandwidth pada IP Camera?  IP Camera saat ini adalah solusi monitoring yang lebih efisien dalam hal instalasi namun perlu diperhatikan bahwa dalam menggunakan IP Camera dibutuhkan kuota Bandwidth agar dalam memonitornya tampilan gambar camera dapat dilihat dengan baik tanpa ada delay atau proses yang terputus.   Bandwidth adalah suatu nilai konsumsi transfer data yang dihitung dalam bit/detik atau yang biasanya disebut dengan bit per second (bps), antara server dan client dalam waktu tertentu. sedangkan IPCamera adalah camera yang menggunakan internet protokol atau Web untuk mengirimkan data image dan control signal. Data yang dikirimkan berupa format digital melalui koneksi Ethernet. ISPY adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk melihat atau menampilkan suatu objek yang direkam melalui sebuah kamera, ISPY bisa digunakan secara online atau offline maupun jaringan Wifi. Untuk konsumsi bandwidth satu IP Camera, gunakan  1 Mbps sebagai garis besarnya...

Merinding.. Mendengar ADZAN Misterius Di Lautan, Nahkoda Ini Akhirnya MASUK ISLAM.

Dalam keadaan nyaris karam dihoyak badai, Kapten Putu, sang nakhoda kapal mendengar suara adzan. “Alhamdulillah atas hidayah Allah,” serunya. Kapal Borobudur melanjutkan pelayaran. Menapak-tilasi Jalur Kayu Manis, rute perdagangan nenek moyang orang Indonesia di zaman sebelum hingga awal-awal Masehi. Setelah mengampuh 26 hari pelayaran dari Jakarta-Pelabuhan Seychelles, rute selanjutnya ke

SINGLE CANDLESTICK PATTERN

Asumsinya a nda telah mengenal candlestick chart sebagai salah satu jenis chart yang populer di kalangan para trader. Chart jenis ini pertama kali digunakan di Jepang sekitar abad ke-17 untuk memperhitungkan pergerakan harga beras.  Supaya bisa langsung Take Action, kamu wajib memahami 3 jenis Support & Resistance ini : 1. Classic Support dan Resistance Support Resistance jenis classic ini terbentuk dari PRICE ACTION CANDLE yang memantul dan membentuk BASE AREA. 2.   Dinamic Support dan Resistance Pada jenis ini, area Support dan Resistance biasanya diambil dari batas atas dan bawah GARIS TRENDLINE atau indicator seperti MOVING AVERAGE atau BOLINGER BAND. 3.    Fibonacci Support dan Resistance Sebagai alat ukur untuk bisa memprediksi potensi target harga,  Fibonacci banyak diandalkan para trader karena terbukti BERHASIL memberikan potensi target harga yang MAKSIMAL Munehisa Homma adalah seorang pedagang beras pada masa itu yang dianggap sebagai pelopor ...